Memiliki orang dekat dengan diagnosa depresi ringan membuatku rutin datang ke klinik psikiatri setiap bulannya. Awalnya ada rasa tak nyaman karena khawatir dengan stigma masyarakat. Namun dengan berjalannya waktu rasa tersebut lenyap bahkan berganti syukur karena mendapatkan jalan yang tepat dalam penanganan gangguan kesehatan mental yang dialami orang terdekatku.
Setelah rutin ke psikiatri, aku jadi tahu kalau gangguan kesehatan mental itu luas. Tentu sudah tak asing dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kesehatan mental OCD, skizofrenia atau depresi tapi gangguan tidur pun jika tidak ditangani dengan serius bisa berakibat fatal.
Ya, di klinik psikiatri yang buka hampir setiap hari ini ternyata beragam keluhan pasien yang ditangani. Selain itu, bisa dipastikan selalu full pasien. Aku jadi berpikir di tempat tinggalku yang tergolong kota kecil ini saja, begitu banyak pasien dengan gangguan kesehatan mental. Bagaimana dengan di kota besar yang tentu saja permasalahan hidup lebih komplek? Tapi dibalik itu semua, aku jadi berpikir banyak pasien di klinik psikiatri tersebut menandakan kesadaran akan kesehatan mental sudah semakin besar di masyarakat.
Table of Contents
Fakta Tentang Kesehatan Mental
Selain sudah menjadi perhatian semua pihak serta masyarakat semakin melek tentang kesehatan mental, ada fakta menarik dari sebuah lembaga penelitian dunia yang bernama Ipos. Melalui laman resminya, Ipos ini merilis hasil survei dimana kesehatan mental menjadi masalah yang paling mendapatkan perhatian masyarakat global di tahun 2023.
Dari hasil suvei tersebut sebanyak 44% responden menyatakan paling khawatir tentang masalah kesehatan mental bahkan mejadi masalah kesehatan global nomor satu mengalahkan kanker. Bahkan lebih dari 5o% orang mengklaim kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Mengingat begitu pentingnya kesehata mental, hadirnya Hari Kesehatan Mental Dunia bisa jadi momentum setiap tahunnya untuk lebih peduli dengan kesehatan jiwa.
Sejarah Hari Kesehatan Mental Dunia
Apa itu Hari Kesehatan Mental Dunia?
Perkembangan Hari Kesehatan Mental Dunia
Seiring berjalannya waktu, Hari Kesehatan mental Dunia pun menjadi gerakan global dan dirayakan setiap tahunnya termasuk di Indonesia. Dalam perayaan pun kini melibatkan berbagai pihak. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan, organisasi kesehatan, LSM, dan individu yang peduli dengan kesehatan mental.
Kampanye tentang kesehatan mental pun semakin meluas. Berbagai workshop, seminar bahkan di media sosial pun banyak bertebaran poster kesehatan mental yang bisa mengedukasi siapa saja tentang pentingnya kesehatan mental.
Tentunya hal tersebut menjadi bukti meningkatnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan mengurangi stigma bagi individu yang mengelilinginya.
Fokus Hari Kesehatan Mental Dunia Sekarang
Tentu dengan adanya perayaan Hari Kesehatan mental Dunia setiap tahunnya bukan sekadar perayaan kosong saja. Kita patut bersyukur dalam perayaan pun selalu mengikuti perkembangan jaman. Artinya perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia yang awalnya fokus pada pengenalan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental kini menjadi bentuk dukungan, pemulihan hingga keterlibatan masyarakat terkait isu kesehata mental.
Terbukti saat ini banyak program pendidikan serta dukungan kepada individu yang mengalami masalah kesehatan mental terutama dalam akses mendapatkan bantuan untuk penanganan kesehatannya.
Selain itu adanya perayaan World Mental Health Day menjadi forum tahunan untuk berbicara terbuka mengenai isu kesehatan mental baik tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.
Dengan semakin banyaknya yang berbicara tentang isu kesehatan mental membuat individu dengan gangguan kesehatan mental tidak merasa mendapatkan diskriminasi sehingga terdorong segera mencari bantuan tanpa takut stigma
Tantangan dan Masa Depan
Meningkatnya kesadaran kesehatan mental di masyarakat bukan berarti tugas telah selesai. Justru masih banyak tantangan yang dihadapi dalam memperjuangkan kesehatan mental bagi masyarakat global. Saat ini yang masih jadi PR besar semua pihak terkait kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental serta stigma buruk di masyarakat bagi individu dengan gangguan kesehatan mental. Selain itu dukungan sosial yang masih kurang harus segera diatasi sehingga tujuan segera tercapai.
Kesimpulan
Hari Kesehatan Mental Dunia adalah bukan sekedar peringatan semata. Justru sebagai momentum yang mengingatkan kita semua bahwa kesehatan mental adalah bagian tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Dengan terus meningkatkan kesadaran, dukungan, dan akses terhadap layanan kesehatan mental, kita dapat bergerak mewujudkan masyarakat yang sejahtera jiwa dan raga.
