Siapa yang tak kenal sosok fenomenal Adolf Hitler? Sebagai seorang pimpinan Nazi ia terkenal akan kekejaman dan kekerasan yang dilakukannya. Apalagi setelah terjadinnya Holocaust yang menimbulkan luka mendalam bagi banyak pihak serta membuat nama Hitler sendiri semakin ditakuti. Namun dari itu semua, adakah yang bertanya mengapa perilaku Hitler jauh dari kata manusiawi? Hal itu tidak lepas dari proses pengasuhan yang ia alami di masa kecil.
Lahir sebagai anak laki- laki dari seorang ayah yang agresif, kejam dan tempramen membuat Hitler kecil kenyang dengan pukulan dan kata- kata kasar. Ditambah lagi keinginan sang ayah yang ingin Hitler sukses sehingga mendidiknya dengan sangat keras. Kebiasaan ia mendapatkan perlakuan yang kejam tertanam di alam bawah sadarnya dan terbentuk hingga ia dewasa.
Dari kisah Adolf Hitler tersebut bisa diambil kesimpulan kekejaman yang ia ciptakan terbentuk jauh sejak ia kecil. Perilaku kejam yang dialaminya membuat kesehatan mental terganggu. Rasa tak aman yang dialaminya karena perlakuan kejam sang ayah membuat ia menginginkan kekuatan besar dan mendominasi yang ia implementasikan dengan memimpin Nazi.
Apa yang dialami Hitler seperti yang WHO rilis tentang hasil penelitiannya jika kesehatan mental orang dewasa sudah terbentuk jauh saat berusia 14 tahun. Kekejaman yang dimiliki Hitler terbentuk dari masa kecilnya yang teraniaya. Untuk itulah sebagai orang tua sekaligus orang terdekat sang anak, tentu tak ingin kisah Hitler terulang. Sebagai orang tua kita harus menjaga kesehatan mental anak sehingga saat dewasa bisa bermental sehat dan kuat.
Table of Contents
Mengapa Kesehatan Mental Itu Penting?
Bicara kesehatan mental, baik bagi orang tua maupun sang anak sama pentingnya. Artinya orang tua tidak akan bisa mengasuh anak dengan baik jika kesehatan mentalnya tidak baik- baik saja. Begitupun sebaliknya, kesehatan mental anak dapat kuat karena pengasuhan orang tua yang hebat. Untuk itulah kesehatan mental orang tua memberi pengaruh besar pada tumbuh kembang anak.
Orang tua dan anak memiliki ikatan batin yang sangat kuat. Saat orang tua mengalami stres bahkan depresi maka ia akan kesulitan dalam pengasuhan kepada anak. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka pentingnya bagi orang tua untuk menjaga kesehatan mental terutama yang memiliki balita dengan segala polah tingkahnya.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Orang Tua
Memiliki peran ganda, membuat banyak orang tua tertekan dalam menjalaninya. Sebagai ibu misalnya selain mengasuh anaknya dan bertanggung jawab di ranah domestik, ia bersama sang suami juga harus bekerja baik di dalam maupun luar rumah. Hal tersebut membuat ibu ataupun ayah tersebut kesulitan mengelola perannya. Sehingga agar ia tetap “waras” penting sekali menjaga kesehatan mental.
Berikut ini beberapa cara orang tua menjaga kesehatan mental dalam mengasuh anak antara lain:
Me Time
Menjadi orang tua, terlebih seorang ibu tidak selamanya harus berada di samping anak terus- menerus. Mengutamakan keluarga sehingga melupakan kebutuhan pribadinya. Sebagai makhluk individu, seorang ibu ataupun ayah perlu waktu untuk sendiri. Tidak mengapa ketika anak masih balita butuh pengawasan menitipkan sementara untuk me time. Jika tidak memungkinkan bisa melakukan me time saat anak tidur dengan melakukan hal disukai.
Olahraga
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental salah satunya dengan olahraga. Ya, selain menyehatkan tubuh olahraga juga bisa memperbaiki suasana hati. Hal itu karena olahraga memicu tubuh mengeluarkan hormon endofrin yang berperan memberikan rasa nyaman dan memperbaiki suasana hati. Dalam seminggu disarankan untuk berolahraga 3-4 kali dengan durasi sekitar 30 menit. Jadi saat merasa sedih dan stres saat mengasuh anak jangan biarkan berlarut ya sehingga menganggu kesehatan mental. Segera olahraga agar badan sehat baik jasmani maupun rohani.
Beristirahat
Tidak dipungkiri aktivitas sehari- sehari baik itu bekerja atau melakukan pekerjaan domestik rumah tangga serta mengasuh anak dapat menyebabkan stres sehingga memicu kelelahan pada tubuh. Saat tubuh dalam kondisi lelah, tidak perlu memaksakan untuk terus beraktivitas. Istirahat sejenak untuk mengembalikan tenaga dan pikiran bisa jadi pilihan
Menjaga hubungan baik dengan anak
Kesehatan mental bagi orang tua dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan pada sang anak. Hal itu bisa dimulai dengan menjaga hubungan baik kedua belah pihak. Dalam hal ini orang tua tetap memberikan batasan serta aturan dengan memberikan alasan yang tepat pada anak. Tentunya dalam membuat aturan beserta konsekuensinya juga mempertimbangkan faktor psikologi/ perasaan anak. Selalu gunakan hadiah dan pujian sebagai penghargaan atas perilaku positif yang dilakukan oleh anak.
Pola asuh otoritatif seperti diatas jika diterapkan secara berkelanjutan, bukan hanya menjaga kesehatan mental orang tua dengan anak tetapi juga menciptakan anak yang bertanggung jawab ketika dewasa nanti. Selain itu anak akan tumbuh dengan bahagia, nyaman dan percaya diri. Begitupun dengan orang tua, terhindar stres akibat perilaku negatif yang dilakukan oleh anak
Beribadah
Setiap agama punya cara sendiri dalam mengatur hubungan dengan Tuhannya. Dalam Islam misalnya ibadah sholat dan dzikir dapat menenangkan jiwa. Selain itu menjaga hubungan baik Tuhan dengan beribadah secara rutin dan benar akan mendekatkan diri pada-Nya sehingga muncul kepasrahan dan terhindar dari kecemasan
Kesimpulan
Isu kesehatan mental saat ini jadi poin penting dalam pengasuhan. Kesehatan mental anak baik dimulai dari orang tua yang sehat secara jasmani maupun rohani. Jadi, siapapun itu penting menjaga kesehatan mentalnya untuk kehidupan lebih baik