Peran Orang Tua dalam Menghadapi Masa Pubertas Anak

peran Orang Tua dalam Menghadapi Masa Pubertas Anak
pict : pexels.com

Ada sebuah kutipan yang mengatakan “Asuhlah anak sesuai dengan jamannya”. Saat membacanya sebagai orang tua, saya segera mengaminkannya. Bagaimanapun orang tua dituntut mengikuti perkembangan sang anak. Terlebih peran Orang Tua dalam Menghadapi Masa Pubertas Anak  sangat besar agar anak tidak salah langkah. Termasuk orang tua harus memahami perbedaan pubertas laki- laki dan perempuan sehingga bisa mengarahkan anak sesuai dengan fitrahnya.

Apa itu Pubertas

Apa itu pubertas sering ditanyakan kebanyakan orang. Apalagi Setiap orang pasti mengalami yang namanya pubertas. Sebelum membahas lebih jauh tentang pubertas, penting mengetahui informasi apa itu pubertas sendiri. Pubertas adalah beralihnya masa anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan matangnya organ reproduksi. Untuk usianya sendiri antara laki- laki dan perembuan mengalami perbedaan. Anak perempuan lebih cepat mengalami pubertas dibanding dengan laki- laki.

Ciri- ciri Pubertas

Anak laki- laki dan perempuan memiliki perbedaan ciri saat pubertas. Secara umum berikut ciri pubertas laki- laki dan perempuan.

Ciri Pubertas Perempuan

1. Menstruasi

Tanda yang pertama saat anak perempuan pubertas adalah menstruasi atau haid. Untuk usianya sendiri tidak sama antara satu anak dengan lainnya. Tergantung dari pola makan, lingkungan dan faktor hormonal

2. Tumbuh jerawat

Beberapa anak mengalami jerawat saat sedang pubertas. Namun ada yang sama sekali tidak mengalaminya.

3. Pertumbuhan payudara

Tanda anak perempuan memasuki usia remaja salah satu tanda fisik yang terlihat yaitu membesarnya buah dada.

4. Pertumbuhan rambut di area ketiak dan organ seksual

Di beberapa bagian tubuh akan muncul rambut yang menandakan anak telah masuk masa pubertas.

5. Mudah berkeringat

Anak yang sudah pubertas lebih banyak berkeringat dari pada masa kanak- kanak. Untuk itu agar tidak timbul bau badan, menjaga kebersihan badan penting sekali dilakukan.

6. Tinggi dan berat badan meningkat serta pinggul membesar

Perubahan fisik yang terlihat saat anak pubertas yaitu tinggi badan serta berat badan anak meningkat tajam. Begitupun juga pinggul juga terlihat lebih besar.

7. Perubahan suasana hati

Masa pubertas ini bisa dibilang masa sensitif bagi perempuan. Suasana hatinya cepat mengalami perubahan dalam seketika. Untuk itu orang tua harus peka menghadapinya.

Ciri Pubertas Pada Laki- laki

1. Pertumbuhan penis dan testis

Pada masa pubertas organ vital laki- laki mengalami pertumbuhan dan penyempurnaan yaitu bagian penis dan testis.

2. Pertumbuhan rambut di area ketiak dan organ seksual

Sama pada perempuan, ciri pubertas pada laki- laki juga terdapat rambut di area tertentu pada tubuhnya

3. Mudah berkeringat

Laki- laki juga mengalami saat pubertas lebih banyak berkeringat.

4. Mengalami mimpi basah

Mimpi basah ini menjadi salah satu tanda pubertas pada laki- laki yang menjadi tanda bahwa testis sudah dapat memproduksi sperma. Penyebab mimpi basah karena testis memproduksi hormon testosteron lebih banyak.

5. Terjadinya perubahan suara dan tumbuhnya jakun

Laki- laki yang telah mengalami pubertas suaranya akan berubah. Suaranya akan lebih besar dan berat seiring dengan tumbuhnya jakun

6. Tinggi badan bertambah serta terbentuk otot pada tubuh

Tubuh laki- laki yang mengamai pubertas lebih gempal dan tinggi. Otot di tubuhnya juga lebih jelas terlihat dari sebelumnya

Peran Orang Tua Mendampingi Anak di Masa Pubertas

Hadirnya internet dan berbagai aplikasi kesehatan atau lainnya di tengah kehidupan anak disadari atau tidak menimbulkan dampak yang besar. Anak lebih cenderung bersifat individual dan tertutup pada orang tua. Padahal saat pubertas menjadi masa yang krusial pada anak. Untuk itu orang tua harus mendampingi sang anak di masa pubertas dengan melakukan hal berikut :

Komunikasi dua arah

Pada masa pubertas, salah satu karakter anak yaitu dia merasa sudah dewasa. Padahal secara jasmani dan rohani belum sepenuhnya benar. Dengan keadaan anak tersebut, orang tua pun harus mengubah cara pengasuhan.

Tidak perlu mengdikte segala hal kepada anak. Namun harus mengubah komunikasi yaitu secara dua arah. Pendapat dari anak juga harus dihargai sehingga ke depannya ia akan terbuka kepada orangtuanya.

Bekerja sama dengan sekolah

Pembentukan karakter anak terutama di masa pubertas tidak bisa dilakukan disekolah maupun di rumah saja. Namun baik sekolah maupun orang tua harus bekerja sama mendampingi sang anak. Tentu orang tua harus membuka diri terhadap sekolah. Begitupun sekolahpun harus menjalin hubungan baik dengan orang sehingga tercipta sinergitas dalam pendidikan anak.

Mendekatkan anak pada nilai dan agama

Nilai, agama dan norma yang ada dimasyarakat bisa menjadi benteng agar anak terhindar dari pergaulan bebas. Di dalam nilai dan agama terdapat batasan dalam bersosialisasi dan berperilaku. Selain itu saat anak dekat dengan nilai agama, ia akan sibuk dengan hal positif seperti melakukan ibadah dan berorganisasi.

Awasi tapi tidak mengekang

Tidak dipungkiri, adanya smartphone yang dimiliki anak mempermudah mereka mengakses segala sesuatu termasuk konten dewasa. Belum lagi tontonan di televisi juga ada yang tidak mendidik. Untuk itu anak perlu pengawasan dari orang tuanya. Namun dalam mengawasinya jangan sampai mengekang anak karena bisa jadi anak malah merasa termata- matai sehingga merasa tidak dipercaya orang tua.

Kesimpulan

Sebagai orang harus memahami apa itu pubertas terlebih dahulu sebelum mengambil peran mendampingi anak saat masa itu tiba. Termasuk juga mengetahui ciri pubertas pada anak laki dan perempuan sehingga ke depannya bisa menjadi orang tua siaga bagi anak- anaknya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *