Jenis-Jenis dan Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank

jenis dan cara menghitung bunga pinjaman bank, gambar : pixel.com

Saat mengajukan kredit atau angsuran di bank maka Anda jangan hanya fokus pada nominal uang yang akan diterima. Anda juga harus menghitung besaran bunga pinjaman bank yang harus dicicil setiap bulannya.

Dengan mengetahui jumlah bunga kredit yang dibayar juga akan membantu Anda dalam mengelola keuangan. Jangan sampai, kemampuan finansial Anda tidak mencukupi pembayaran angsuran tersebut setiap bulannya. Oleh sebab itu, penting bagi setiap nasabah untuk mengetahui jenis dan cara menghitung bunga pinjaman bank yang mereka pilih.

Jenis-Jenis Bunga Pinjaman Bank dan Cara Menghitungnya

Bunga Flat

Bunga flat merupakan salah satu sistem penghitungan suku bunga yang mengacu pada besaran pokok awal pinjaman nasabah. Jenis penghitungan bunga flat banyak digunakan pada jenis kredit jangka pendek berupa cicilan Kredit Tanpa Agunan, mobil ataupun handphone.

Mekanisme penghitungan  bunga pinjaman bank flat ini termasuk yang paling mudah jika dibandingkan dengan jenis bunga lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari besaran nilai bunga dan pokok angsuran yang akan tetap sama setiap bulannya.

Cara menghitung bunga sistem flat

Berikut ini adalah cara menghitung total bunga pinjaman bank setiap bulannya dengan menggunakan sistem flat.

Rumus: Bunga per bulan = (Pokok Pinjaman Bank x Suku Bunga x Total Jangka Waktu Pinjaman)/ Jumlah Bulan Dalam Jangka Waktu Kredit

Sebagai contoh, Anda mengajukan kredit pinjaman di bank sebesar Rp. 50 juta selama 12 bulan. Adapun bunga yang akan Anda dapatkan selama satu tahun tersebut ialah sebesar 10%. Maka cara menghitungnya ialah sebagai berikut:

Jumlah pokok pinjaman setiap bulannya = Rp. 50 juta/12 = Rp. 4. 166.666,67
Bunga pinjaman setiap tahunnya = Rp. 50 juta x 10% = Rp. 5 juta
Bunga pinjaman setiap bulannya = Rp. 5 juta/12 = Rp. 416.666,667

Dari rumus di atas maka secara keseluruhan jumlah cicilan yang harus Anda bayarkan ialah senilai Rp. 4.166.666,67 + Rp. 416. 666,667 = Rp. 4. 583. 333,34.

Bunga Efektif

Selain menggunakan sistem flat, cara menghitung bunga pinjaman bank selanjutnya adalah dengan menggunakan cara penghitungan bunga efektif. Bunga efektif sendiri merupakan cara penghitungan kredit yang akan membuat cicilan Anda semakin berkurang setiap bulannya.

Jumlah angsuran yang terus mengecil ini disebabkan oleh proses penghitungan bunga pinjaman bank berdasarkan sisa pokok pinjaman yang belum dibayarkan. Oleh sebab itu, jumlah nilai bunga yang dikenakan pun akan terus berkurang.

Cara Menghitung Bunga Efektif

Kebanyakan nasabah menggunakan bunga efektif saat mengajukan kredit jangka panjang seperti pengajuan Kredit Pemilikan Rumah ataupun untuk investasi. Untuk melihat perbandingan sistem bunga flat dan efektif, silahkan melihat rumus berikut ini.

Rumus: Bunga = Sisa Pokok Kredit Pada Bulan Sebelumnya x Suku Bunga Setiap Tahunnya x (30 hari/360 hari)

Misalnya, jika Anda mengajukan pinjaman sebesar Rp. 100 juta dengan bunga tahunan sebesar 10% untuk 12 bulan, maka akan menghasilkan proses penghitungan seperti berikut:

Cicilan pokok bulanan = Rp. 240 juta/12 = Rp. 20 juta setiap bulannya
Bunga untuk bulan pertama = (Rp. 240 juta – (1-1) x Rp. 20 juta) x 10%/12 = Rp.
2 juta
Maka, total cicilan bulan pertama sebesar Rp. 20 juta + Rp. 2 juta = Rp. 22 juta
Bunga bulan kedua = (Rp. 240 juta – (2-1) x Rp. 20 juta) x 10%/12 = Rp. 1.833.333
Maka, total cicilan bulan kedua sebesar Rp. 20 juta + Rp. 1.833.333 = Rp. 21.833.333

Mekanisme penghitungan bunga pinjaman bank jenis bunga efektif dilakukan dengan cara yang sama hingga menginjak bulan ke-12, yaitu (Rp. 240 juta – (12-1) x Rp. 20 juta) x 10%/12 = Rp. 166.666.

Bunga Anuitas

Setelah mengetahui cara menghitung bunga pinjaman bank dengan sistem flat dan efektif, maka selanjutnya ialah dengan menggunakan sistem anuitas. Dalam penghitungan bunga anuitas, jumlah total angsuran pokok kredit akan meningkat sedangkan nilai besaran bunga akan berkurang.

Cara menghitung bunga anuitas

Skema penghitungan seperti ini ditujukan untuk memudahkan para nasabah dalam melunasi cicilan bulanan mereka. Untuk lebih jelasnya, silahkan melihat rumus berikut ini.

Rumus: Bunga = Sisa Pokok Pinjaman di Bulan Sebelumnya x Suku Bunga Tahunan x (30 hari/360 hari)

Sebagai contoh, Anda mengajukan pinjaman kredit sebesar Rp. 100 juta dengan bunga pinjaman bank sebesar 15% setiap tahunnya selama 12 bulan. Maka, cara menghitung kredit pinjaman yang Anda ajukan ialah sebagai berikut:

Cicilan pokok bulan pertama = Rp. 7.775.831,23
Cicilan bunga bulan pertama = Rp. 1.250.000.00
Total cicilan bulan pertama = Rp. 9.025.831,23
Cicilan pokok bulan kedua = Rp. 7.873.029,12
Cicilan bunga bulan kedua = Rp. 1.152.802,11
Total cicilan bulan kedua tetaplah sama = Rp. 9.025.831,23

Nikmati Bunga Pinjaman Bank Yang Rendah Bersama DBS KTA

Proses pengajuan kredit yang lebih mudah dan aman bisa Anda dapatkan lewat Bank DBS Indonesia yaitu DBS KTA. Berikut adalah beberapa keunggulan jika mengajukan pinjaman di DBS KTA:

DBS KTA
Photo by RODNAE Productions from Pexels

Jumlah Kredit Bisa Mencapai 300 Juta

DBS KTA menghadirkan jumlah modal pinjaman hingga 300 juta. Tentu jumlah ini sangat cocok untuk Anda yang sedang membutuhkan modal usaha dalam jumlah besar.

Bunga Flat Mulai Dari 0,88% Per Bulan

Para nasabah DBS KTA juga bisa menikmati bunga flat mulai dari 0,88%. Nominal bunga flat ini tentu akan lebih memudahkan Anda untuk menyicil setiap bulannya.

Cicilan Hingga 36 Bulan

Selain menawarkan kredit dengan bunga rendah, DBS KTA juga menyediakan cicilan hingga 36 bulan kepada para nasabahnya.

Dengan menjadi bagian dari DBS KTA maka Anda pun akan mendapatkan beragam kemudahan saat mengajukan bunga pinjaman bank. Jadi, tunggu apa lagi?

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *